Portal Olahraga Terupdate – Inter Milan kembali menunjukkan superioritasnya di Serie A musim 2025/2026 setelah menundukkan tim promosi Cremonese dengan skor 4-1 di Stadio Giuseppe Meazza pada Sabtu (4/10/2025). Kemenangan ini tidak hanya menambah tiga poin, tetapi juga menegaskan transformasi besar yang tengah dibangun oleh pelatih Cristian Chivu.
Dua gol cepat dari Lautaro Martínez dan Ange-Yoan Bonny di paruh pertama membuat Inter tampil dominan sejak awal. Setelah turun minum, Federico Dimarco dan Nicolò Barella menambah keunggulan, sementara Cremonese hanya mampu membalas melalui Federico Bonazzoli di menit akhir.
Dengan hasil ini, Nerazzurri memperpanjang catatan kemenangan menjadi lima pertandingan beruntun di semua kompetisi. Bagi para pendukung di Meazza, performa tim menjadi bukti bahwa Inter kembali tangguh dan menampilkan gaya bermain yang lebih berani serta efisien.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, perubahan taktik yang di terapkan Chivu mulai menunjukkan hasil nyata. Inter meninggalkan pola lama yang kompleks dan kini mengusung pendekatan lebih sederhana, agresif, dan penuh determinasi.
Identitas Baru: Menyasar Langsung Pertahanan Lawan
Chivu memperkenalkan konsep permainan yang simpel namun tegas: tempo cepat dalam penguasaan bola, pressing tinggi, dan serangan yang langsung menembus pertahanan lawan. La Gazzetta menulis, “Inter milan kembali hadir, tetapi kali ini dengan pendekatan berbeda,” menyoroti filosofi tim yang kini lebih tajam dan eksplosif.
Statistik membuktikan efektivitasnya. Dari enam laga Serie A, Inter sudah mencetak 17 gol, terbanyak sejauh musim ini. Di antara para pemain, Ange-Yoan Bonny menjadi sorotan utama. Pemain muda tersebut mencetak satu gol dan memberikan tiga assist saat mengalahkan Cremonese. La Gazzetta menilai penampilannya luar biasa, menonjolkan kecerdasan dan ketenangan Bonny di lini depan.
Permainan Inter kini hidup dari intensitas pressing dan transisi cepat. Tidak ada lagi build-up lambat yang mudah dibaca lawan. Setiap umpan memiliki tujuan, setiap serangan di arahkan untuk menembus pertahanan lawan secepat mungkin sesuatu yang jarang terlihat pada era kepelatihan Simone Inzaghi.
Barella, Motor Revolusi di Lini Tengah
Nicolo Barella menjadi sosok kunci di tengah transformasi Inter. Dalam skema Chivu, ia bukan sekadar gelandang box-to-box, melainkan pengatur serangan—regista sejati yang menggerakkan alur permainan.
Gol pertama Inter mencerminkan peran Barella. Ia mencuri bola, lalu melepaskan umpan vertikal cepat ke Bonny, yang selanjutnya memberi assist untuk Lautaro Martínez. Momen ini menegaskan filosofi baru tim: sederhana, cepat, dan efektif.
Menurut La Gazzetta, “Barella mungkin tidak memiliki teknik paling halus, tetapi Chivu membutuhkan kecepatan berpikir dan distribusi bola. Dalam hal ini, ia sangat cocok.” Pernyataan ini menekankan bahwa dalam sistem baru, kecerdasan dan keputusan taktis lebih penting daripada sekadar kemampuan teknis.
Barella menjadi cerminan evolusi Inter: pekerja keras, berpikir cepat, dan tahu kapan harus menyerang. Chivu memberinya kebebasan untuk mengeksekusi visi permainan, sehingga lini tengah Nerazzurri kembali hidup.
Kemenangan 4-1 atas Cremonese bukan hanya soal skor, melainkan penegasan identitas baru Inter. Tim kini bermain dengan ritme jelas dan arah tegas—revolusi yang di komandoi Chivu dari pinggir lapangan dan di jalankan oleh Barella di lapangan tengah.