Portal Olahraga Terupdate – Sir Jim Ratcliffe datang dengan segudang harapan, proyek ambisius, dan tekad besar untuk menghidupkan kembali kejayaan Manchester United. Namun, sebelum perubahan besar dimulai, justru perhatian publik kembali tertuju pada kondisi stadion Old Trafford. Bukan karena strategi permainan atau hasil pertandingan—melainkan karena jejak tikus.
Old Trafford, yang selama ini dijunjung sebagai simbol sepak bola Inggris, kembali jadi bahan cemoohan setelah laporan inspeksi kebersihan terbaru mencuat. Temuan kotoran tikus di sejumlah area stadion makin mempertegas daftar panjang masalah pada fasilitas yang semestinya berkelas itu. Situasi ini terasa semakin ironis, mengingat hanya beberapa bulan sebelumnya, stadion ini juga menuai kritik serupa pada bulan Desember.
Kala itu, peringkat kebersihan Old Trafford anjlok dari empat bintang menjadi dua saja. Pihak klub sempat menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk membenahi persoalan tersebut. Sayangnya, upaya itu tampaknya belum cukup untuk benar-benar mengusir hama yang membandel.
Lounge Mewah Old Trafford Ternoda
Menurut laporan dari Mail Online yang dikutip oleh Mirror, inspeksi terbaru dari tim kesehatan kembali mengungkap masalah serius di Old Trafford. Kali ini, kotoran tikus di temukan di tujuh lokasi berbeda di dalam stadion. Temuan itu mencakup area seperti Ambassador Lounge, Manchester Suite, hingga bagian bawah meja prasmanan di Number 7 Suite—ruang yang di kenal sebagai salah satu tempat paling eksklusif dengan harga mulai dari £550 per kunjungan.
Situasi ini terasa makin ironis karena para penggemar yang duduk di Manchester Suite harus merogoh kocek hingga £600. Sayangnya, alih-alih mendapatkan pengalaman premium, mereka justru di suguhi pemandangan “jumlah besar kotoran tikus”, sebagaimana di catat dalam laporan tersebut. Sebuah kenyataan yang menyedihkan—harga tiket selangit ternyata tak sebanding dengan standar kebersihan yang di harapkan.
Menanggapi temuan itu, perwakilan dari Manchester United menyatakan bahwa klub telah menerapkan sistem pengendalian hama secara menyeluruh di seluruh area Old Trafford. Ia juga menjelaskan bahwa pemeriksaan di lakukan secara rutin setiap minggu di seluruh ruang katering, dengan prosedur ketat untuk menjaga kebersihan di semua titik penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan.
Tikus Bukan Satu-satunya Persoalan
Isu kebersihan di Old Trafford rupanya tak hanya terbatas pada area VIP. Dalam hasil inspeksi terbaru, di temukan pula sejumlah titik lain yang tak luput dari masalah, termasuk pelabelan makanan yang di nilai tidak sesuai standar—menjadi sorotan tambahan dalam laporan tersebut.
Pihak klub menyatakan bahwa berbagai temuan tersebut langsung di tindaklanjuti. Namun, langkah cepat itu belum cukup meredam sorotan publik. Reputasi stadion tetap tercoreng. Bahkan, dalam laporan di sebutkan bahwa “terlihat adanya upaya yang cukup besar untuk menekan aktivitas tikus di lokasi.”
Meski begitu, laporan juga menyiratkan bahwa perjuangan belum usai. Para inspektur menyebut bahwa “klub perlu terus melanjutkan tindakan yang sudah di lakukan untuk sepenuhnya menghentikan keberadaan tikus di area penyajian makanan.” Dengan kata lain, keberadaan tikus masih menjadi ancaman yang nyata.
Antara Stadion Idaman dan Kenyataan yang Pahit
Laporan yang memalukan ini muncul bersamaan dengan rencana besar untuk merenovasi Old Trafford dengan nilai investasi sebesar £2 miliar atau sekitar Rp40 triliun. Sir Jim Ratcliffe pernah mengungkapkan visi membangun stadion bertaraf internasional yang pantas menjadi markas tim nasional Inggris sekaligus menjadi venue final Liga Champions.
“Wilayah utara Inggris sudah mengantongi 10 gelar Liga Champions, sementara London hanya dua. Tapi London punya Wembley, Twickenham, Wimbledon, dan Olympic Village,” katanya pada kesempatan itu.
Ia melanjutkan, “Wilayah utara layak memiliki stadion yang bisa menjadi tempat bagi timnas Inggris berlaga, menjadi tuan rumah final Liga Champions, dan yang sepadan dengan reputasi Manchester United.” Menurutnya, stadion saat ini “telah setia melayani selama 115 tahun, namun kini tertinggal dari fasilitas olahraga kelas dunia.”
Sayangnya, semua janji dan kata-kata besar tersebut terasa kurang bermakna ketika laporan kesehatan terbaru menampilkan gambaran yang sangat berbeda. Stadion legendaris ini seolah belum siap untuk mewujudkan ambisi besar itu. Karena, bagaimana bisa berbicara soal panggung bergengsi Eropa, sementara masalah tikus pun belum berhasil di atasi?
Sumber :Bolanet