Portal Olahraga Terupdate – Antony, pemain sayap asal Brasil yang kini memperkuat Real Betis, akhirnya membuka diri mengenai masa-masa kelam yang ia alami ketika masih bermain untuk Manchester United.
Dalam sebuah wawancara penuh emosi bersama TNT Sports Brasil, Antony mengisahkan bahwa dirinya pernah mengalami tekanan mental yang begitu berat, sampai-sampai kehilangan semangat hidup. Ia mengaku tak mampu makan selama beberapa hari dan merasa benar-benar terpuruk.
Di usianya yang ke-25, Antony menggambarkan beban besar yang harus ia pikul selama berada di Old Trafford. Ia mengungkap bahwa cintanya terhadap sepak bola sempat memudar karena tekanan yang terus menerus ia rasakan.
“Saya ingin turun ke lapangan, tapi rasanya semua tidak berjalan sesuai harapan. Saya tidak bahagia, semangat saya menghilang,” katanya sambil menahan air mata.
Sejak di datangkan dari Ajax pada tahun 2022 dengan biaya transfer sekitar £90 juta, penampilan Antony sering menjadi bahan kritik. Di musim ini saja, ia hanya mampu mencetak satu gol dalam 14 penampilan sebelum akhirnya di pinjamkan ke Real Betis pada Januari lalu. Kepindahan tersebut terjadi setelah ia tidak lagi masuk dalam rencana pelatih Ruben Amorim.
Awal Baru Antony Bersama Real Betis
Namun segalanya berubah ketika Antony tiba di Sevilla. Bersama tim asuhan Manuel Pellegrini, ia mulai menemukan kembali bentuk terbaiknya. Sejauh ini, Antony telah menyumbangkan sembilan gol dan lima assist pencapaian yang menjadi sinyal kebangkitannya.
Penampilan konsistennya membuka peluang bagi Betis untuk mempermanenkan statusnya. Menurut laporan yang beredar, klub asal Andalusia itu hanya perlu mengeluarkan sekitar £30 juta untuk mengamankan jasa Antony secara permanen — nilai yang jauh lebih rendah dibanding saat ia dibeli oleh Manchester United.
Perubahan Hidup yang Signifikan
Antony sendiri mengakui bahwa kepindahan ke Spanyol adalah titik balik yang sangat berarti dalam hidupnya.
“Betis membawa perubahan besar. Saya merasa perlu menemukan kembali diri saya. Saat itu, saya bahkan tidak sanggup bermain dengan anak saya. Saya mengurung diri, tidak makan, dan merasa kosong. Tapi dengan dukungan keluarga dan pertolongan Tuhan, saya mulai bangkit kembali. Sekarang saya merasa bahagia,” ungkapnya.
Dari pernyataannya tersebut, terlihat bahwa Antony kemungkinan besar tidak berniat kembali ke Premier League. Ia telah menemukan kembali ketenangan, motivasi, dan cinta terhadap sepak bola yang sempat hilang.
Dengan Real Betis yang kini bersiap menghadapi Chelsea di partai final UEFA Conference League, kisah kebangkitan Antony menjadi sorotan. Dari keterpurukan mental di Manchester, ia kini kembali tersenyum dan menemukan kembali jati dirinya di tanah Spanyol sebuah perjalanan penuh luka, harapan, dan penyembuhan.
Sumber :Bolanet