Portal Olahraga Terupdate – Menjelang duel sengit melawan Real Madrid di final Copa del Rey, Barcelona dihadapkan pada situasi yang tidak ideal. Penyerang utama mereka, Robert Lewandowski, terancam absen karena mengalami cedera. Kabar ini tentu menjadi pukulan telak bagi skuad asuhan Hansi Flick, mengingat peran vital Lewandowski sebagai motor serangan tim sepanjang musim.
Ketidakhadiran Lewandowski dan Dampaknya bagi Blaugrana
Lewandowski telah mengoleksi 25 gol di seluruh kompetisi musim ini. Ketidakhadirannya bukan sekadar kehilangan pencetak gol, tetapi juga kehilangan pemimpin di lini depan yang sering menjadi pembeda dalam pertandingan-pertandingan krusial. Saat ini, ia masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk mengetahui seberapa serius cederanya.
Dalam kondisi seperti ini, pelatih Hansi Flick harus bergerak cepat. Waktu yang tersisa sebelum laga final sangat terbatas, dan keputusan yang ia ambil bisa menjadi penentu nasib Barcelona—bukan hanya di laga tersebut, tapi juga dalam perebutan gelar musim ini.
Ferran Torres: Alternatif Andal di Garis Serang
Salah satu opsi paling memungkinkan untuk menggantikan Lewandowski adalah Ferran Torres. Meski bukan penyerang murni, pemain asal Spanyol ini telah menunjukkan kemampuan yang mumpuni ketika dimainkan sebagai ujung tombak. Terbaru, ia berhasil mencetak gol pembuka dalam kemenangan atas Celta Vigo.
Torres mengoleksi 17 gol musim ini, dengan rasio mencetak gol yang cukup impresif—sekitar satu gol setiap 88 menit bermain. Ia juga memiliki koneksi permainan yang solid dengan Raphinha dan Lamine Yamal, dua pemain sayap muda yang sedang naik daun. Ketiganya kerap menunjukkan kombinasi serangan yang cepat dan efektif.
Dalam formasi 4-3-3 yang kerap di gunakan Barcelona, Torres bisa di tempatkan sebagai penyerang tengah. Meski tak memiliki kekuatan fisik sekelas Lewandowski, insting mencetak gol dan kecerdasan pergerakannya bisa menjadi senjata utama Barcelona di laga final.
Dani Olmo: Pilihan Taktis untuk Permainan Lebih Dinamis
Pilihan lainnya datang dari Dani Olmo, yang di kenal sebagai pemain serba bisa dan punya visi permainan tajam. Di Timnas Spanyol, Olmo sering bermain sebagai false nine—peran yang memungkinkannya menciptakan ruang bagi rekan-rekan setim, bukan hanya sebagai pencetak gol.
Olmo unggul dalam hal kreativitas dan kecerdikan membaca permainan. Ia bisa memancing pemain bertahan lawan untuk keluar dari posisinya, membuka ruang bagi pemain seperti Raphinha dan Yamal untuk masuk ke area berbahaya. Meski begitu, ia tidak memberikan ancaman fisik yang sama seperti striker murni, terutama di kotak penalti lawan.
Pilihan Strategis Flick Menjadi Penentu
Kini semua mata tertuju pada Hansi Flick. Apakah ia akan mengandalkan Ferran Torres sebagai penyelesai akhir yang tajam? Atau memilih pendekatan taktik yang lebih fleksibel dan memilih Dani Olmo untuk mengatur tempo dan pergerakan di lini depan?
Flick juga bisa mengombinasikan keduanya dalam formasi yang lebih cair, memanfaatkan kekuatan unik dari masing-masing pemain. Apa pun keputusan akhirnya, strategi yang diambil akan memainkan peran besar dalam upaya Barcelona merebut gelar Copa del Rey dan menjaga momentum mereka di sisa musim.
Sumber :Bolanet