Portal Olahraga Terupdate – Shin Tae-yong mendapat banyak kritik setelah Timnas Indonesia mengalami kekalahan 1-2 dari tuan rumah China pada Selasa malam (15/10/2024) di Qingdao Youth Football Stadium.
Indonesia berhasil mencetak gol melalui Thom Haye pada menit 86, sementara China sebelumnya unggul berkat gol dari Behram Abduwali (21′) dan Zhang Yuning (44′).
Hasil ini menjadi kekecewaan besar bagi Timnas Indonesia dan semua pendukungnya. Dua pertandingan tandang terakhir berakhir buruk dan menguras emosi para penggemar.
Setelah pekan lalu tersulut kemarahan akibat keputusan wasit Ahmed Al-Kaf dalam laga melawan Bahrain, kini banyak penggemar yang menyesalkan pilihan pelatih Shin Tae-yong dalam menentukan starting line-up.
Blunder Shin Tae-yong
Shin Tae-yong kembali melakukan beberapa perubahan dalam susunan pemain saat menghadapi China. Witan Sulaeman, Nathan Tjoe-A-On, Asnawi Mangkualam, dan Shayne Pattynama diturunkan sejak awal pertandingan.
Calvin Verdonk, biasanya mengisi posisu bek sayap, di tempatkan sebagai bek tengah bersama Mees Hilgers dan Jay Idzes. Asnawi Mangkualam mengambil posisi sayap kanan, sedangkan Shayne Pattynama mengisi sektor kiri.
Keempat pemain ini menggantikan Thom Haye, Malik Risaldi, Sandy Walsh, dan Jordi Amat, yang tampil dalam pertandingan melawan Bahrain pekan lalu. Jordi Amat tidak dapat berpartisipasi kali ini karena cedera.
Namun, hasilnya jauh dari harapan. Penampilan para pemain baru tersebut tidak memuaskan dan sering kali diwarnai kesalahan. Kesalahan dalam rotasi pemain ini pun berujung pada kekalahan perdana di kualifikasi.
Telat Ganti Pemain
Tentu saja, Shin Tae-yong memiliki alasan tersendiri untuk menurunkan pemain-pemain tersebut. Namun, skema permainan yang di terapkan oleh pelatih asal Korea Selatan itu tidak berjalan dengan baik.
Ketika tim tertinggal dua gol di babak pertama, seharusnya Shin Tae-yong dapat segera merespons dengan mengganti beberapa pemain. Hal ini menjadi penyesalan bagi asisten pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto.
“Saya percaya pelatih memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih pemain yang di anggap paling siap, meskipun itu membawa risiko jika pilihan tersebut tidak sesuai harapan,” ungkap Erwan.
“Menurut saya, tidak ada yang salah dalam pemilihan pemain, tetapi perubahan yang dilakukan terasa terlambat ketika rencana awal tidak berjalan dengan baik, seperti lambatnya mengganti Asnawi yang kurang optimal,” tambahnya.
Shin Tae-yong Tanggung Resiko
Erwan Hendarwanto menekankan bahwa kesalahan dalam pemilihan pemain dan strategi permainan merupakan risiko yang harus di hadapi oleh seorang pelatih, terutama ketika hasil yang di raih tidak sesuai harapan.
“Saya tidak merasa pelatih meremehkan skill lawan, tetapi ini sudah risiko yang datang dengan keputusan yang di ambil. Jika hasilnya positif, tentu akan banyak pujian tentang kecerdasan Shin Tae-yong dalam memilih pemain,” ujarnya.
“Namun, jika hasilnya buruk, situasinya menjadi berbeda. Tentu ada pertimbangan dari berbagai aspek teknik dan taktik yang di lakukan oleh tim pelatih dalam menentukan pilihan pemain,” tambahnya.
“Inilah sifat sepak bola; kadang target yang kita tetapkan meleset, sementara kekhawatiran yang kita miliki justru dapat berhasil. Yang terpenting sekarang adalah melupakan hasil yang mengecewakan ini dan fokus pada pertandingan bulan depan melawan Jepang dan Arab Saudi,” tutup Erwan Hendarwanto.
Sumber : Bolanet